Perbincangan Iblis

Di pojok sebuah pub, remang-remang, musik dengan ritme yang monoton membuat jantung ikut berdegup kencang, terlihat lima sekawan iblis sedang duduk ngobrol. Rupanya mereka baru saja membujuk seorang anak muda yang masih ingusan untuk pertama kalinya masuk sebuah pub.

“Hehe, hik!” si Iblis Teler yang sedang mabuk mulai membuka perbincangan seru, “..aku, hik!, ..pengen tahu .. hik.. apa saja yang kalian lakukan untuk menjerat manu..hik..sia agar jauh dari TUHAN, hik!”

“Idih, gampang aja deng..” jawab si Iblis Bencong sambil mengelus-elus tanduknya yang baru saja dikeriting di salon, “..langsung aja gua suruh doi buat bikin dosa!”
“Caranya?”
si Iblis Bloon penasaran.
“ Ya, langsung aja aku bujuk biar ngebo’ong, nyuri, bahkan ngebunuh, wei ce!”

“Hehe… zaman sekarang manusia emang gampang dibo’ongin..” Sahut Iblis Gembrot dengan suaranya yang berat, sekitar 130 kilo beratnya, “..kalo cara saya ialah gua bikin hati manusia penuh kekecewaan, kepahitan, benci sama temannya, ortunya atau saudaranya, itu dosanya sama dengan membunuh! Coba aja baca di 1 Yohanes 3:15”.
“Ah elo, kayak yang suka baca alkitab aja! ..Glek-glek-glek” timpal si Iblis Teler sembari terus nenggak alkohol 100%.
“Euh.. ketinggalan lu! Kita harus hapal itu isi alkitab, nyong! Kita kan bisa puter balikin ayat-ayat alkitab itu buat nipu manusia.. biar mereka ragu kalo alkitab itu firman TUHAN atau bahwa YESUS itu TUHAN..”
“HEI! JANGAN SEBUT-SEBUT NAMA ITU!, saya jadi gemeter, nih!
“Ups… sori!”.

Sementara itu si anak ingusan tadi kelihatan sedang didekati oleh seorang wanita yang menawarinya sebuah pil. Apa daya, anak itu pun memakannya. Gedek deh!

“Hehehe.. betul juga cara elo, kalo manusia udah kena kekecewaan, udah gampang deh kita tunggangin, dia bisa marah, dia bisa males doa, males baca alkitab, dia bisa gampang kita arahin.. kayak anak ingusan yang tadi kita bawa ke sini” Ujar si Iblis Bawel yang dari tadi belum kelihatan bawelnya, “Tapi kalo gua lebih suka cara mutakhir..”
“Gimana tuh?” si Iblis Bloon penasaran lagi.
“Ya gua buat manusia nggak percaya adanya iblis.., mereka bilang iblis itu cuman dongeng buat nakut-nakutin anak kecil, dan pada akhirnya mereka juga bakalan bilang kalo TUHAN itu nggak ada. HAHAHA!”

Si Iblis Bencong mengernyitkan dahinya yang penuh bisul, lalu katanya sambil menepuk kening si Iblis Bawel “Hei, tapi caraku lebih jitu… aku buat manusia percaya kalo iblis itu ada yang baik, kayak aku deng!, hehe.. caraku berhasil kan, makanya keluar tuh Si Manis Jembatan Ancol, Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul, Jinny Oh Jinny, Casper, Aladin dan Jin Lampu, penyihir-penyihir bahenol di pilem Charmed, Spawn, The Crow, dll-dsb hehehe, padahal mana ada iblis itu baik, kita-kita kan jahat-jahat, bo!”

Si Iblis Bawel berusaha kembali berdiri gara-gara tadi jatuh ditepuk oleh si Iblis Bencong, katanya: “Oke deh.. gak ada cara yang paling jitu… semua bisa kita pake buat jerat manusia. Apa sih manusia.. TUHAN ciptain mereka itu kemampuannya lebih rendah dari kita-kita ini, mereka punya banyak kelemahan… kita bisa lihat mereka tapi mereka gak bisa lihat kita, dan kita bisa 24 jam mengintai mereka. Kalau mereka lagi lengah atawa buka celah, abis dah mereka. Tapi kadang gua suka pengen ketawa, banyak manusia merasa bisa mengalahkan kita, HUA HA HA HA ..MANA MUNGKIN!!!”

“KECUALI…” teriak si Iblis Bloon berbisik.
“KECUALI APA?” bentak si Iblis Bawel sambil melotot, towew.. matanya keluar, plung. Si Iblis Teler yang sedang ketiduran gara-gara mabuk sampai kaget dan terlempar ke langit-langit.
“…kecuali mereka mengandalkan TUHAN buat melawan kita. Kalian tau kalo mereka sudah tunduk kepada TUHAN dan lalu mereka melawan kita, kita bisa K.O.! itu ada ayatnya di Yakobus 4:7”
“Betul.. aku paling benci-benci-benci deh kalo itu terjadi, roh mereka yang kecil itu tiba-tiba jadi gede kalo udah sama TUHAN, aku jadi gak ku-ku deket-deket sama mereka!”
, timpal si Iblis Bencong memoleskan lipstik di hidungnya.

Si Iblis Gembrot rada-rada ngerenung.., “itulah masalah saya, saya lagi ngintai satu anak, tapi ia selalu ada dalam hadirat TUHAN, saya gak bisa masuk.. bahkan deket aja susah. Ada si malaikat-malaikat ngelilingin dia, terus dia selalu jaga hidupnya dan pergaulannya, yang parah ialah dia ada kontak terus ama TUHAN, 24 jam.. nek! Saya jadi stress berat!”
“Wah-wah-wah… kalo gitu kamu harus kerja ekstra keras tuh, intai terus sampe dia lengah, kalo buka celah.. kita bawa temen-temen kita buat nyerbu!”
seru si Iblis Bencong.
“Susah! Dia udah jadi menara doa, kemanapun dia pergi hadirat Tuhan menyertainya. Udah gitu punya buanyak backing, dia bentuk kelompok-kelompok kecil yang saling mendukung dan mendoakan, saling menasehati dan menolong. Kelabakan deh kita!”

“Hei.. kita udah cerita cara-cara kita ngejerat manusia, bahkan kalo aku mau cerita cara-cara lainnya bisa-bisa blog ini gak muat bo! Nah sekarang kamu gimana.. dari tadi belum cerita caranya kamu!” Tanya si Iblis Teler yang masih nempel di langit-langit kepada si Iblis Bloon.
“Aku mah sederhana saja, aku biarin manusia tiap minggu ke gereja bahkan aku biarin mereka ikutan melayani pekerjaan Tuhan..”
“LHO KOK?” si Iblis Bencong, Iblis Bawel dan Iblis Gembrot kaget sampai-ampai ikutan menempel di langit-langit bertemu si Iblis Teler, “Halo.. apa kabar?” kata si Iblis Teler basa-basi.

Si Iblis Bloon dengan tenang mengambil minumannya dan meminumnya sampai habis, tapi lewat telinga, ..maklum bloon. “Ya, aku buat mereka cukup puas dengan cuman datang ke gereja tanpa rindu melayani TUHAN, mereka akan mudah berkompromi sama dosa, tidak mengikuti pesan-pesan TUHAN yang disampaikan hamba-hambaNYA bahkan mencemoohkannya. Boleh dia masuk hadirat Tuhan sewaktu-waktu, tapi jangan sampe terus dia ada di ”tempat tinggi”.
“BRAK!”
langit-langit pub itu rupanya gak kuat menahan para iblis, terutama si Iblis Gembrot. “Lalu bagaimana dengan orang yang kau biarkan melayani TUHAN? … ngek!” tanya si Iblis Teler yang kegencet sama si Iblis Gembrot.
“Aku biarkan dia melayani karena rutinitas, biar dia cukup puas sudah melayani, bahkan aku buat sibuk tanpa tuntunan dari TUHAN, aku buat saat teduhnya ancur, roh doanya melempem, aku buat dia selalu berbuat dosa dengan mengatakan gak bakalan apa-apa karena dia bisa terus minta ampun sama TUHAN, dan aku buat dia cuman sibuk dengan program organisasi tanpa ada belas kasihan sama jiwa-jiwa yang sudah kita “menangkan” hehehehe…!

“OKE BANGET!” teriak semua iblis disitu, “ternyata lo emang pinter, On!

From Kacamata 3 Dimensi..Blognya fery ( Chief Editor Gfresh)

http://www.kacamata3d.blogspot.com

VERSUS

kalo kita baca alkitab, seringkali ada beberapa hal yang seolah-olah bertentangan dan bikin pusing. mana yang bener : berdoa atau bekerja? apakah roh kita harus kayak anak kecil atau jadi dewasa? ternyata kita sebagai orang kristen harus bisa seimbang, nggak berat sebelah sehingga kita kita bisa bertumbuh dengan optimal dalam iman kita. kita perlu hikmat Tuhan buat mengerti hal ini dan ngejalaninya. apa sih hal2 yang harus kita seimbangkan dalam menjalani hidup kekristenan kita?

1. Tulus VS Cerdik

matius 10:16 bilang bahwa kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. kalo cuman cerdik doank, kita akan menjadi orang yang licik yang mencari keuntungan diri sendiri. tapi kalo cuman tulus doank, kita gampang dipermainkan dan dimanfaatkan. makanya harus seimbang, jangan berat sebelah. hal ini berarti kita harus punya kuasa dan pengaruh dari lingkungan kita ( cerdik ) tetapi dengan hati yang benar dan mencintai Tuhan ( tulus ).

2. Nge-Roh VS Berhikmat

Orang yang nge-roh itu katanya hidupnya surgawi banget, sedikit2 kata Tuhan begini, kata Tuhan begitu dst. Kadang2 bikin orang lain bingung dan ragu, apa iya kata Tuhan begitu? Misalnya ada seorang remaja yang selalu nge-roh, disuruh Tuhan buat bikin KKR di sekolahnya. ketua persekutuan, guru sampai kepala sekolah diabaikan ama dia. nggak mau nurut dan ngikutin prosedur yang ada, padahal alkitab bilang kita harus tunduk pada pemimpin yang ada diatas kita. jadinya berantakan semua dan dia dijauhi soalnya dianggap orang aneh. Nge-roh itu bagus tapi imbangin dengan Hikmat yang didapat dari belajar Firman. Firman kan dari Tuhan juga kan? pasti bakal sukses dan maju pesat deh

Iman VS perbuatan

Yakobus 2:26 bilang iman tanpa perbuatan adalah mati. iman itu adalah keyakinan
yang seyakin-yakinnya bahwa sesuatu hal yang kita percayai akan terjadi. tapi
kalo nggak ada tindakan yang nyata, iman itu sendiri mati.Seperti Allah waktu menciptakan
bumi, Allah sendiri tahu kalo kondisinya gelap. makanya Allah Bertindak dengan berfirman
kemudian menciptakan segala sesuatu. harus seimbang antara iman dan perbuatan. kalo Iman
doank itu kayak NATO ( No Action Talk Only), He he he

Doa VS Bekerja

Ada orang yang kerjanya doa terus tapi nggak kerja, ada juga yang sebaliknya. kata
paulus juga, orang yang nggak mau bekerja janganlah Ia makan ( 2 Tes 3:10 ). tiap
hari berdoa minta berkat tapi kalo nggak kerja yach sama aja, emank berkat jatuh dari
langit? kerja terus nggak dibarengin dengan doa, yach jadinya ngerasa serba kurang,
stress, jadi pelit dll. Doa end bekerja lakukan bebarengan, en liat hasilnya, pasti
dahsyat men…

Anak kecil VS orang dewasa

Yesus bilang di matius 18:3 kalo kita nggak jadi kayak anak kecil kita nggak bakal
masuk surga, 1 pet 2:2 juga bilang supaya kita jadi sama kayak bayi. Tapi paulus pernah
menasehati jemaat korintus di korintus 3 supaya dewasa dan jangan jadi bayi terus, terus
di ibrani 5:12 juga bilang gitu. dua hal ini ternyata harus seimbang. jadi bayi itu maksudnya
selalu haus akan Tuhan dan senantiasa Rendah hati. Orang dewasa itu berarti matang dalam iman,
pemikiran dan pengenalan kita akan Tuhan. tapi trus jangan Sombongf en nggak ada rindu lagi ama Tuhan.

Sama dengan dunia VS Jangan jadi serupa dengan dunia

paulus di 1 korintus 9:20-22 dengan ekstrem bilang kalo dia akan jadi sama dengan orang dunia supaya
dapat memenangkan bagi kristus. tapi kenapa kita sering dimarahi ama senior kita kalo
kita gaul ama temen2 yang masih berdosa padahal maksud kita kan pengen menginjili dia? soalnya di roma 12:2
kita nggak boleh jadi serupa dengan dunia. jadi gimana donkz? makanya seimbangin donk. Paulus
bilang begitu juga kan nggak terus jadi sama persis dengan orang berdosa? paulus berusaha memahami
jalan pikiran mereka supaya bisa menjangkau mereka dengan injil. nggak boleh serupa dengan dunia
juga kan nggak berarti kita harus mengucilkan Diri. Yesus aja makan dan bergaul dengan orang berdosa
tapi Yesus tetep beda dengan mereka

Kasih VS Disiplin

Kasih tanpa Disiplinbikin kita jadi anak manja sementara disiplin tanpa kasih bikin hubungan kaku en kejam
Tuhan juga mendidik kita dengan kasih dan disiplin. jangan hanya mau menerima kasih aja
tanpa disiplin karena Tuhan bilang di Ibrani 12:5-6 justru Tuhan mendisiplin kita karena
kasihNya pada kita. juga jangan hanya mendisipli diri ( lewat Ibadah dll ) terus tanpa mengenbangkan kasih
( pengenalan akan Tuhan ) kita pada Tuhan, ntar jadi kayak orang farisi lho.

From Gfresh nove 2007..

thanks for this artikel

Where is My church…????

WHERE IS MY CHURCH?

Olen udah lama denger tentang Yesus. Tapi dia sama sekali nggak tertarik buat mengenalNya. Suatu hari, Olen baca majalah GFRESH! yang dipinjamkan temannya. Lagi asyik baca sebuah artikel, tiba-tiba dia merasa kalo dirinya ternyata orang berdosa dan butuh Yesus sebagai Juru Selamat. Akhirnya Olen mengulangi doa lahir baru yang ada di bagian akhir artikelnya.

OLEN: Tuhan Yesus, saat ini aku menerimaMu sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadiku. Ampuni dosaku. Masuklah dalam hatiku. Jadilah Raja dan Tuhanku. Dalam nama Yesus. Amin.

GOD: Selamat datang di kerajaan Allah, nak.

OLEN: Siapa Kau?

GOD: Aku adalah Tuhan-mu. Bapa-mu.

OLEN: Oh, sorry. Aku nggak tahu.

GOD: Nggak apa-apa. Nak, sekarang kamu udah jadi orang Kristen, jangan lakukan dosa yang sama lagi seperti dulu.

OLEN: Iya, God. Aku jadi malu sendiri kalo inget dulu, aku suka berdosa-dosa.

GOD: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” II Korintus 5:17

OLEN: Amin. Sekarang, apa yang harus saya lakukan, God?

GOD: Ada satu hal penting yang harus kamu lakukan. Kamu sebaiknya mendapatkan bimbingan dari anak-anakKu yang udah dewasa rohani.

OLEN: Maksudnya, God?

GOD: Supaya kamu bisa belajar lebih lagi tentang Aku dari dia atau mereka. Supaya mereka dapat membantumu, menopangmu dalam kesusahan, berdoa untukmu dan menjadi orangtua rohanimu.

OLEN: Hmmm… dimana aku harus mulai mencarinya?

GOD: Kamu bisa coba ini, temukan sebuah gereja, ikuti kegiatan ibadah di sana, dan kamu ikuti semua aturan dan tunduk pada pemimpin yang ada di sana.

OLEN: Kenapa God?

GOD: Karena memang itu pola yang Kutetapkan. Waktu Aku masih ada di dunia, Aku bisa melatih orang-orang secara langsung. Tapi sekarang Aku sudah tidak di dunia lagi. Jadi Aku butuh wakil-Ku di bumi. Gereja adalah wakil-Ku di bumi. Di gereja juga kamu akan menemukan orang-orang yang akan membimbing kamu untuk bertumbuh lagi dalam iman.

OLEN: Tapi, God kan bisa membimbing aku langsung supaya bertumbuh. Kenapa harus pakai orang lain?

GOD: Karena kamu nggak hidup sendirian. Ada orang lain di sekitar kamu. Kamu harus berhubungan dengan orang lain. Jangan jadi orang yang suka menyendiri.

GOD: Kedua, kamu juga harus belajar tunduk pada orang yang ada di atas kamu. Bukan cuma pada orang tua saja kamu harus tunduk, tapi juga pada orang-orang yang nantinya bakal jadi gembala kamu. Hormati mereka. Taati mereka. Karena mereka itu orang yang menjaga hidup kamu, coba kamu buka Ibrani 13:17.

GOD: Ketiga, kamu sekarang, adalah anggota keluarga-Ku. Dan semua anggota keluarga-Ku ada di gereja. Mereka itu saudara-saudaramu juga. Aku ingin kamu bertemu dengan mereka dan mengenal mereka dan bisa bekerja sama dengan mereka.

OLEN: “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.”

OLEN: Tapi Tuhan, aku nggak tahu harus ke gereja yang mana. Aku masih baru jadi orang Kristen.

GOD: Jangan kuatir. Coba baca Mazmur 68:6. Aku selalu memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara. Aku akan mengarahkan kamu ke gereja yang baik untukmu.

OLEN: God, dari mana aku tahu kalau gereja ini gereja yang baik buatku? Gimana kalo salah?GOD: Kalau kamu bertumbuh di sana, itu artinya kamu ada di gereja yang baik untukmu.

OLEN: Maksudnya bertumbuh gimana, God? Kayak pohon?

GOD: Maksudnya kerohanian kamu, karakter kamu akan mengalami kemajuan dan perubahan. Itu maksudnya bertumbuh.

OLEN: Terus Tuhan, kalo aku udah ketemu gereja yang tepat, aku mesti ngapain di sana?GOD: Tinggal di sana. Cari teman. Bangun hubungan sama orang yang ada di sana. terlibat sama semua kegiatan yang ada di sana. Dan yang paling penting, cari seseorang yang bisa kamu jadikan teladan. Ikuti dia. Taati dia. Hormati dia.

OLEN: Oh begitu ya. Kalau begitu, God, tolong tunjukkan gereja mana yang harus kumasuki ya.

GOD: Baik, nak.

GOD: Ada satu hal lagi yang penting. Bukan mencari gereja yang tepat, tidak ada yang namanya gereja yang tepat. Semua pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Gereja bisa berubah, sama seperti manusia bisa berubah.

OLEN: Maksud God?

GOD: Kau akan menemukan, bahwa kadang orang akan mengecewakan.

OLEN: Mengecewakan?

GOD: Bahkan gerejapun kadang akan mengecewakanmu. Jangan putus asa. Jadilah orang yang tepat bagi gerejamu. Jadi orang yang berguna. Jadilah pembuat perubahan. Kamu akan melayani Aku, bukan gereja.

OLEN: Jadi?

GOD: Jadilah orang yang tepat bagi gereja.

OLEN: Kalo begitu, apa aku tidak boleh pindah gereja kalo nggak cocok?

GOD: Seperti yang Aku bilang, tidak ada gereja yang tepat. Nggak dosa kalo kamu harus pindah. Tapi pikirkanlah, doakanlah, dan pertimbangkan dengan baik-baik. Jangan pindah karena kepahitan apalagi menghakimi. Jangan hanya karena susah sedikit atau diminta berkorban sedikit lalu kamu jadi orang yang berpindah dari satu gereja ke gereja yang lain.

GOD: Selalu pertimbangkan semua keputusan yang akan kamu ambil denganKu, OK?

OLEN: Baik God! Tx!

From GF edidi november 2007…

thanks GF for berkatnya…artikel ini membangun banget